Scarlet karya Alexandra Ripley merupakan sequel dari novel Gone with the
wind karya Margaret Mitchell. Di novel pertama, diceritakan kehidupan Scarlett di masa mudanya, sedangkan di buku sequelnya, mreupakan kisah hidup Scarlet setelah ditinggal Rhet Butler, suami ketiganya.
Scarlet O’Hara, pemeran utama dalam buku ini, merupakan seorang
perempuan kelahiran Amerika, namun leluhurnya berasal dari Irlandia, sebuah
negeri bak surga keindahannya. Dari nama lengkapnya, Kattie Scarlet O'Hara Hamilton Kennedy Butler, terlihat jelas bahwa scarelt telah tiga kali menikah dan menambahkan nama setiap suaminya di belakang namanya sendiri. Seumur hidupnya,
ia selalu didekati laki-laki manapun, siap kapan saja bertanding
memperebutkan cintanya. Walaupun sudah menikah beberapa kali, cintanya tak
pernah lekang terhadap Ashley,seorang laki-laki yang tak bukan adalah suami dari
orang terdekatnya, Melly. Sayangnya, ia terlena dengan semua itu, dan
menyadarinya ketika ia harus kehilangan suaminya, Rhett Butler, termasuk rasa
yang dianggapnya cinta kepada Ashley.
![]() |
Scarlett by Alexandra Reply |
Perjuangan hidup Scarlet bukanlah tanpa masalah. Setelah kematian Melly dan dia ditolak keberadaannya di Atlanta, Scarlet memutuskan mengejar Rhett ke kampung halamannya di Charleston. Segala cara dilakukannya agar Rhett terikat dengannya, dan perceraian dapat dielakkan. Namun nasib berkata lain, adik kandung Rhet mengetahui permasalahan rumah tangga mereka. Permasalahan lainnya pun muncul akibat kelakuan Scarlett. Akhirnya kedua bibinya yang tinggal di Charleston mengajak Scarlett mengunjungi kakeknya di Savannah. Beruntungnya, rumah sang kakek tidak jauh dari pemukiman keluarga ayahnya, Gerald O’Hara.
Dari pertemuan dengan keluarga O’Hara, Scarlett yang semakin tertarik
dengan asal-usul keluarganya memutuskan untuk mengunjugi Irlandia. Rhet yang
diharapkan datang menjemputnya pun tak kunjung tiba. Tanpa sepengtahuan Scarlett,
surat yang ditinggalkannya di rumah untuk ibu Rhett justru dibakar oleh
adiknya. Tak seorang pun di Charleston tau keberadaan Scarlett, kecuali kedua
bibinya yang sama-sama mengunjungi sang kakek, yang mengira Scarlett masih di
Savannah.
Kedatangan Scarlett di Irlandia disambut dengan suka cita oleh keluarga
besarnya. Banyak cerita-cerita tentang ayah dan tanah leluhur ia dapatkan selama
berada di sana. Waktu 2 minggu kunjungan pun smapai di penghujung.
![]() |
Ballyhara Castle | Src : here |
Dalam perjalanan kembali ke Savannah, Scarlet mendapat telegram yang
mengatakan Rhett telah menikah dengan seorang gadis dari Charleston. Dengan
kondisi sedang mengandung anak Rhet ia harus mengalami patah hati yang
mendalam. Di sinilah permulaan titik
balik kehidupan Scarlett. Ia memutuskan membeli tanah leluhur O’Hara, membangun
kotanya, dan memulai semuanya dari nol.
Keberhasilannya membangun, seta ketegasan sikapnya, memuat ia dipanggil
dengan sebutan “Sang O’Hara” .
Kisah cinta Scarlett mungkin sangat tragis, namun tingkah laku wanita
pemeran utama novel ini bisa dikatakan salah satu penyebab saya malas
menyelesaikan novel legendaris ini. Kelakuannya yang luar biasa jahatnya,
bagaimana ia memanipulasi banyak hal agar selalu mendapatkan keuntungan. Tak
terkecuali saat ia mengejar-ngejar Rhet namun dtawarkan uang dalam jumlah
besar. Uang menjadi sesuatu yang tak bisa ia tolak, tentu selain posisi di
kalangan atas yang sibuk dengan pesta-pesta nya.
Setengah perjalanan membaca novel ini, sifatnya berubah drastis. Tak
lebih karena ia secara resmi ditinggalkan oleh Rhet serta kehadiran si buah
hati Cat O’Hara.
Kesiapan Scarlett dalam menghadapi masalah bisa diacungi jempol. Ia selalu berhasil mengambil keputusan di saat-saat genting, termasuk ketika ia memutuskan tinggal dan menetap di Ballyhara, Irlandia. Secara tak langsung, Scarlet bisa dikatakan seorang wanita kuat dari Irlandia.
Satu hal lainnya yang paling menarik dari novel ini adalah bagaimana penulis
menggambarkan setiap sudut latar cerita dengan sangat mendetail.
Gambaran-gambaran ini seakan membawa pembaca berada di tempat yang sama,
menyaksikan semua dengan seksama. Dari tara hingga Atlanta, Charleston, Savannah, perjalanan ke Irlandia, dan tentu saja Irlandia yang luar biasa indahnya.
0 comments:
Post a Comment