Aceh Jaya
merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Aceh, yang memiliki segudang pesona yang
gak mungkin dilewatkan begitu saja. Sebut saja yang paling sering dilewati tiap
travel ke bagian barat ataupun selatan Aceh, puncak Geurutee. Kalau anak-anak
sekarang nyebutnya instagramable banget, sambil hangout bareng teman dan
menikmati kopi atau kelapa muda, ditambah view yang disajikan berupa gugusan pulau-pulau
dan lautan luas.
![]() |
Ngopi di Geurutee |
Beberapa
waktu lalu, saya dan teman-teman berkesempatan melakukan ekspedisi ke salah
satu sudut kabupaten ini, lebih tepatnya Krueng Teunom, Aceh Jaya. Ekspedisi
ini pun di prakarsai oleh bberapa teman dari trip pulau raya maupun pulau aceh.
Selidik puya selidik *halah* ekspedisi ni udah direncanai dari 2 tahun yang
lalu. Alhamdulillah kesampaiannya sekarang, karena kalau 2 tahun yang lalu,
saya yang belum kenal mereka pasti gak akan bisa ikutan hehe
Seminggu
sebelum keberangkatan, saya dikabari, ditanyain mau ikutan atau gak. Langsung
mengiyakan walaupun belum tau itu apa, siapa aja yang ikutan, seberapa jauh
lokasinya dari banda aceh, dan budgetnya juga belum ketahuan berapa. Yang
penting diajak dan ikut lah
Persiapan Keberangkatan
Target awal
jumlah peserta yang ikut adalah 16 orang, dengan pertimbangan dicukupkan untuk
sewa 2 boat saja. Hitung-hitungan budget perjalanan malah disusun untuk 20
orang peserta (ditambah penduduk lokal). 1- 2 hari sebelum keberangkatan,
akhirnya diputuskan kuota peserta hanya 14 orang, sedang budgetnya berkurang 50
rb dari rencana awal.
![]() |
The CangPanah Team! | Src : B'Ucok |
Faktanya,
sampe sebelum keberangkatan cuma 11 orang yang ikut. Alhamdulillah.. di mobil
jadi gak desak-desakan hehe
Let’s
go!
Team
ekspedisi yang atas usulan bang ucok dan disetujui sama yang lain diberi nama
Cang Panah Team ini berangkat jumat malam menuju Lhok Geulumpang, Calang.
Jaraknya sekita 130an km dari Banda Aceh. Rencana awal, untuk bisa menikmati alam Teunom lebih lama, kita berangkat jumat pagi / siang. Apa hendak dikata, banyak yang
kerja kantoran, yang lain terpaksa mengalah dan berangkat bareng di jumat
malam. Perjalanan kita juga gak langung ke Teunom, tapi menginap semalam di
salah satu villa di Lhok Geulumpang milik orang setempat yang juga ikut di
ekspedisi ini.
![]() |
Good morning from Lhok Geulumpang| Taken by : b'ucok |
Perjalanan
kita lanjutkan ke desa Alue Jang, di pinggiran Krueng Teunom
Departing from nearby village | Src : b' Ucok |
Dari desa
ini, kami menyewa boat masyarakat setempat. Sungguh perjalanan yang
menegangkan. Si bapak yang bawa boat berasa lagi bawa speed-boat kali ya. Asik
nyebeng-nyebeng aja. Deg-degan aja bawaanya.. yang lain ngeliat juga sih Saya
pegangan super erat saking takutnya haha
Kelihatan ceuraceunya kan? | Src : bang BW |
The girls Squad! | Src : Bang BW |
Setelah (sekitaran) 1 jam, kita sampai di depan
ceuraceu (air tejun, red) yang kecil tak seberapa mana. Raut kecewa kelihatan
jelas. Pengen nanya, ini?? Ini ceuraceunya? Ini ceuraceu tujuan perjalanan
kita??? Tapi ditahan karena gak enak sama yg udah ngatur ekspedisi sedemikian
rupa haha. Because they know better
![]() |
Pantai Paleng , tempat kita berkemah |
Pas dibilangin lokasi camping kita itu di
seberangnya, cuma bisa pasrah ngikutin aja, secara yang lain udah pada ngerti gimana-gimananya,
sedang saya kan pemula dan cuma followernya mereka :p
![]() |
campsite in Krueng Teunom |
Oya.. walaupun kita masang tenda di situ,
sebenarnya itu gak disarankan dan gak aman. Kalau air bah datang, kita gak akan
bisa lari nyelamatin diri kemana-mana, di sekeliling kita cuma tebing menjulang
tinggi. Tapi yang bikin gak kepikiran
sama sekali soal air bah ini, karena ada
orang desa yang dampingi kita, setidaknya mereka pasti lebih ngerti kondisi alam
disitu
So.. bisa ngapain aja selama di Kr.Teunom??
Bisa
duduk-duduk santai di depan tenda, sambil ngunyah kuaci *yang kayaknya selalu
ada di tiap trip* , bisa ngopi-ngopi, bisa berenang di air sungai yang belakangan
semakin menyoklatkan diri, beda-beda tipis warnanya dengan sanger, bisa mancing
*iya kah??* Bisa ke ceuraceu embon, bisa bakar api unggun, bisa lain-lain lah
pokoknya
Setelah
makan siang kita lanjut perjalanan dengan boat. Sayangnya lokasi yang dituju
tidak mungkin dilewati karena masyarakat udah ngelempar jala untuk nangkap ikan
di kawasan itu, dan kita berbelok ke salah satu daratan (agak) tinggi dan
bergoa. Foto-foto sekejap, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Ceuraceu
Embon, pas di depan lokasi tenda kita dirikan.
Pengalaman
mengerikan lainnya udah menanti. Setelah di awal saya sempat kecewa ngeliat air
terjunnya, ternyata eh teryata there is something indescribable waiting for us.
Ceuraceu Embon
Untuk sampe
ke Ceuraceu Embon, kita harus ngelewati batu-batu tajam, runcing dan licin.
Makin serem karena baru-baru ini sering kali dengar berita ular-ularan.
Kebayang terus yang bukan-bukan. Dengan bantuan never ending dari yang lain, akhirnya nyampe juga di air terjun
super duper kece yang menjulang ke langit. Serem diawal terbayarkan sudah.
Kalau biasanya rada malas berbasah-basah ria, kali ini emang niat kali buat
duduk di bawah air terjun, basahin diri. Kalau bisa gak pindah-pindah dari
disitu. “Berendam” di air yang jernih, bersih, dingin, rasanya capek-capek
kerja selama ini *halah* ilang seketika.
Foto-foto
keluarga? Ya iya.. udah nyampe sini harus ada foto keluarga cang panah.
All team under Ceuraceu Embon | Src :Dedek |
Kalau
seandainya langit sore itu gak mendung, mungkin kita akan berlama-lama di sini.
Padahal udah agak gemetar kedinginan, tapi godaan duduk di bawah air terjun
emang gak bisa dihindari. Belum lagi gaya-gaya macam semedi, ah..banyak kali
gaya pokoknya. Sekitar
ashar, kita turun dan nyebrang ke lokasi camping. Bersih-bersih yang berakhir
dengan tidur karena kelelahan sampe jam makan malam *nyengir
Layaknya
sebuah camping, api unggun gak bisa dilupakan Bang Ucok malah udah beli jagung
untuk dibakar malam itu. Walaupun setelah maghrib sebagian besar udah duluan tepar, dan tersisa
5-6 orang yang niat kali untuk nyalain api unggun, ngobrol di depannya sambal makan
jagung bakar. Bang ucok yang pengen jagung bakar?? Sempat muncul sebelum
jagungnya mulai dibakar, trus balik ke tenda dan g sadar ketika dibangunin lagi
haha
Good Morning World..
Pagi di
kreung teunom diawali dengan saya nyari-nyari lokasi tertutup buat buang air.
Penting sekali ini sodara-sodara untuk ditulis. Karena sampe 15 menit saya
mondar-mandir, setiap sudut yang mau saya jadikan WC pasti ada orang yang
mendadak keluar dari semak-semak itu haha. Belum lagi.. ah..suasanya cukup
sulit dijelaskan haha *apa sih
![]() |
Pura-puranya hasil tangkapan Kemal :p | Src : b' Ucok |
Setelah
makan siang kemarin, menu kita berubah total jadi all about sea food yang dimasak oleh mantan pak keuchik. Ada yang
dimasak ala aceh ada juga yang dibakar. Rekor lah, setiap trip saya (terpaksa)
makan ikan yang jenisnya bermacam-macam, sedangkan di rumah itu menu yang
paling dihindari :D
Pagi
menjelang siang, sambil ngopi-ngopi, sebagian ada yang asik foto dan video
sana-sini, kita nyusun rencana selanjutnya. Naik ke ceuraceu lagi kah, atau
malah langsung pulang dan singgah di kawasan lain. Akhirnya diputuskan untuk
berhenti si Krueng Paleng, masih searah dengan jalan pulang kita ke desa Alue
Jang.
Sungai ini pun sangat menawan. Airnya manis,
enak diminum, walaupun setiap saat harus wanti-wanti, “jangan pipis diatassss!!”
. Sama dengan pas di ceuraceu, kayaknya gak ada yang pengen pindah dari sini,
keenakan berendam dan main-main
Last stop, Krueng Paleng | Src : bang BW |
Berat
rasanya ketika harus berhenti berendam, naik ke boat dan balik ke desa. Tapi
emang kondisinya udah saatnya balik, perjalanan ke Banda masih cukup jauh.
Ekspedisi
ini diakhiri dengan makan siang bareng di rumah mantan pak keuchik. Setelah
zuhur, Cang Panah Team kembali ke Banda Aceh, tanpa lupa berhenti sejenak di
villa ngambil ember kak Ru yang ketinggalan. Lagi.. ini informasi penting, g
boleh terlewatkan :p
Satu yang
dapat dijadikan pelajaran dari ekspedisi ini, masih banyak orang yang gak tau
bahayanya buang sampa sembarangan. Ntah itu masyarakat di pedalaman, maupun
orang berpendidikan tinggi, masih ada aja yang gak tau. Sudah sepantasnya,
perlahan, sedikit demi sedikit kita sosialisasikan, kita ingatkan kepada orang-orang
sekitar, jangan hanya menikmati alam dengan segala keindahannya, tapi
tindakan-tindakan yang dianggap sepele (baca : buang sampah sembarangan) ,
justru merusak alam itu sendiri.
![]() |
Full team Ngopi di Geurutee | Src : b. Awi |
Semoga akan ada trip-trip seru lainnya!
Saleum Cangpanah !
Saleum Cangpanah !
Additional
Information :
Waktu
perjalanan :
Banda Aceh –
Calang : sekitar 2 – 3 Jam
Calang –
Teunom : kurang lebih 45 menit
Teunom –
Alue Jang : kurang lebih 45 menit
Biaya :
Sewa Mobil
+ Bahan bakar : 1,5 jt
Sewa Boat :
1 jt / boat. Hitungannya 1 boat 6-7 orang + logistik
Pembelian logistik
disesuaikan
Sewa Tenda
: 50rb/ hari / tenda . Hitungannya 1 tenda untuk 2-3 orang
tempat campingnya keren banget mbak. saya msh ada beberapa keluarga di aceh kapan2 ke sana lagi mampir ah ke sini.
ReplyDeleteiya mba, banyak banget tempat cakep di aceh
Deletewah..asik..kabar2i yaa kalo maen ke Aceh :)
Kak Mira, tempatnya keren banget. Kalau ada nge-Trip kayak gini lagi mau ikutlah kami.
ReplyDeleteiya yelli.. coba cek di fb nya aceh backpacker, siapa tau ada open trip lagi. kalau yang kayak gini, kk biasanya diajak, bukan yg buat hehe
Deleteseeru banget yaa acaranya,, mga makin sukses yaa
ReplyDeletemakasihh.. seru banget memang :D
DeleteIndah sekali ya lokasinya mbak, menuju Calang ini melewati pantai Lhok Nga ya mbak?
ReplyDeleteiya cakep banget, bnr..kita ngelewatin jalur yg sama
DeleteKeceee Mir. Jadi akhirnya Mira buang air dimana? *pertanyaan penting*
ReplyDeletedi semak2 hahahaha
DeleteWah asik ya mbaak. Jadi kepengen campiiiiing. Makasih ya mbak sharing pengalamannya jadi pengen kesana.
ReplyDeletehehe..sini sini main ke Aceh :)
Deletewahhhh seru juga ia Adventure nya, heeee
ReplyDeletepaling suka kalau camping deket laut atau sungai trus bakar" Ikan .. heee
samaaa... ah tapi aku cukup dengan api unggun udah cukup bahagia :D
Deletemakash ya udah mampir :)
aceh cantik sekali ya.. jadi pengen samperin :D
ReplyDeleteseruuu ya kak, berasa dimana gitu padahal di Aceh. udah lama pengen ksitu tapi blom kesampean sampe sekarang. moga...mogaa...
ReplyDeleteKak Mir.. Seru kali..
ReplyDeleteIii.. aku jadi hawa juga ngetrip bareng kalian lah
Harus ikut nih, lain kali. Semoga dapat izin..