Malam itu,
ketika pesawat mendarat di negri itu
Sesuatu terselip di dada, seakan berontak
dan memaksa diri keluar,
Sedikit lagi,sesaat lagi …
Malam itu,
Dalam perjalanan ke kota yang sekeliling
kotanya dijaga Malaikat Allah
Ketika sang muthawif berkata, “ini
perbatasan kota Madinah, maka perbanyaklah shalawat kepadanya “
Sesuatu yang terselip di dada tadi
berubah menjadi buliran air hangat mengalir di pipi tanpa henti
Allahumma Shalli ‘alaa sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Allahumma Shalli ‘aala sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Allahumma Shalli ‘alaa sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Suatu subuh, hari pertama
mengunjungi masjid, tempat kediaman Kekasih Allah
Dalam sujud-sujud panjang jamaah,
terdengar isak tangis
Dari satu sisi masjid ke sisi
lainnya
Kerinduan yang mendalam.. kecintaan
kepadanya
Tak pernah terfikir akan mengalami
kerinduan yang sedahsyat itu, bahkan hingga berhari-hari setelah
meninggalkannya
![]() |
Salah satu sudut mesjid nabawi |
Mesjid itu
Ada cinta di setiap sudutnya
Lelaki muda mendorong kursi roda ibu
/ bapaknya
Gadis-gadis kecil membagikan teh hangat,
air zamzam, maupun kurma untuk jamaah
Senyum indah dari muslimah ntah
berasal dari negri mana
Ibu-ibu yang menyimak bacaan quran
jamaah yang bahkan tak pernah dikenalnya, sambil sesekali membenarkan makhrajnya
Ada cinta yang luar biasa besarnya
ketika hati dan pikiran mengingatnya,
Ada Kekasih Allah di dekat kita
Tidak ada yang mendapat menghalangi
atau menghentikan buliran air mata ketika kaki melangkah menuju salah satu dari
taman surga,
Tempat mustajabnya doa
Tak jauh dari kediaman sekaligus
maqam Rasulullah
Tak jauh dari mimbar Rasulullah
Tak jauh dari tempat Bilal bin
Rabbah mengumandangkan azan
Ingin rasanya berlama-lama di sana, berdoa dalam sujud panjang
Atau sekedar memandang kediaman /
maqam Rasulullah dari kejauhan
Perpisahan pun tiba..
Perpisahanpun harus diucapkan
Ketika kaki harus melagkah keluar
dari kota itu
Ketika mata dipaksa berlalu pergi
tanpa bisa tiba-tiba berpaling
dan berlari kembali dan memeluk kota
itu
Butiran air mata haru tak bisa
dibendung lagi
Allahumma Shalli ‘alaa sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Allahumma Shalli ‘aala sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Allahumma Shalli ‘alaa sayyidina
Muhammad, Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad
Semoga kerinduan ini tidak pernah
pudar
Semoga kerinduan ini tetap di hati
Semoga dijinkan kembali
mengunjunginya lagi
Aamin
ReplyDeleteSemoga aku juga selalu ada kerinduan untuk ke Madinah ya mba. Udah setaun nggak berkunjung ke sana bawaannya kangen :)