Ngejudge seseorang sebagai orang yang gak waras alias gila emang kelewat mudah. Dan kalau ditanya kriteria utama gila itu seperti apa, cukup dengan nunjukin atau nyebutin satu nama (atau nama panggilan) para penderita sakit jiwa yang berkeliaran bebas di jalanan kota Banda Aceh ini. Padahal definisi gangguan jiwa masih jauuh lebih banyak dari yang kita tau, kadang malah kelewat simple sampe kita mikir, iya gitu.. cuma gitu aja dianggap gila? Well, kata si mbah wiki, gangguan mental atau gangguan jiwa itu adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan manusi normal.
Sebelumnya saya pernah nulis tentang persiapan menjelang pulang for good dari Jerman ke Indonesia, dan ternyata saya missing 1 point penting, yaitu pendaftaran CIM. Dan ini termasuk yang paling sering ditanyain.
CIM atau Centre for International Migration and Development merupakan badan dibawah naungan German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ)
yang bertugas untuk mengimplementasikan Returning Experts Programme (RE). RE Program ini bertujuan untuk mendukung alumni Jerman yang telah
menyelesaikan masa studinya di Jerman untuk dapat bekerja secara optimal
di negara asal sehingga dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan
ekonomi, teknologi dan sosial di negaranya. (Source : PPI Goe)
Bantuan yang diberikan bisa berbentuk tiket pulang ke negara asal, tunjangan kerja dan magang. Belakangan mereka juga memperkenalkan program baru yaitu BID - Business Idea Development dimana para alumni yang berminat ( dan memenuhi syarat) akan mengikuti kelas khusus di bidang bisnis dan pengembangannya.
Nah, proses untuk sampe bisa dapat tunjangannya gimana?
1. Registrasi
Untuk registarasinya, sebaiknya dan disarankan untuk dilakukan selama masih di Jerman. Pengalaman dulu, saya registernya bersamaan dengan diadakannya seminar pengenalan CIM di Berlin. Selama 2 hari kita bareng yang akan pulang ke indo dibekali banyak informasi. Dan setelah registrasi, kita akan mendapatkan no application nya. Kalau gak dapat email pemberitahuannya, coba di cek lagi..registrasinya di link yang mana. Dua orang temen saya ngakunya udah register dari kapan tau, tapi gak pernah dapat no applicationnya, ternyata salah link. Lahh
2. Dokumen
Beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk tahap awal misalnya Abmeldebestaetigung - lembaran yang kita dapat dari stadthaus menjelang kepulang ke tanah air , copy ijazah, paspor dan visa terakhir. Kesemuanya bisa dilegalisir di jerman atau via CIM advisor di tanah air.
In my case, sebelum surat-surat itu di legalisir, pihak kantor mengirimkan permohonan kebutuhan pekerja (returning expert) ke perwakilan CIM di jakarta. Saya sendiri juga diminta untuk menghubungi mereka. Barulah setelah permohonan di approved, korespondensi dengan advisor makin sering terkait aplikasi. Smuanya ditanyain, sampe se-detail2nya . Mudah-mudahan advisornya gak kesel tiap email saya masuk :D
Setelah dokumen awal ini selesai dan hal-hal lainnya (yang saya gak tau apa haha), saya dihubungi langsung oleh pihak CIM Jerman, untuk kemudian diminta mengirimkan berkas-berkas lainnya langsung ke Jerman visa pos, bukan email. Semua dokumennya bisa didownload di link cim langsung.
Selesai disitu? Belum
3. Kontrak
Dokumen smua udha diterima di jerman, udah direview juga, kita akan dikirim kontrak yang harus ditanda tangani dan dikirim langsung pake pos. Dan belakangan mereka akan ngirim balik kontrak tersebut.
Selain itu juga kita diminta untuk ngirim progress report by the time they have decided.
Berapa lama semua prosesnya? Pengalaman saya sekitar 4 bulan, dan kabarnya di akhir bulan ke 4 baru tunjangan sallary nya dikirim *smoga :D
*****
Yang harus selalu diingat dan gak boleh sampe lupa adalah komunikasi dengan advisor CIM sendiri. Pada saat nyiapin aplikasi, saya berkali-kali kurang lembaran ini lah, itu lah, salah ngisi lah. deuuh.. riweuh sendiri. Alhamdulillah kejadiannya pas mau ngirim berkas via email, gak kebayang kalau ngirim ke jerman pake lupa-lupa gitu.. mahaal bayarnya :D
Betewe, ini juga salah satu keuntungan jadi alumni jerman loh *kedip-kedip
Selama di jerman, hal yang paling ngangenin itu adalah sarapan ala indonesia dengan pilihan menu yang sangat beragam. Tinggal samperin warung kopi, akan ada banyak jenis jajanan (untuk sarapan), begitu juga dengan warung-warung di pinggir jalan. Untuk saya pribadi, yang bisa ngalahin nikmatnya sarapan ala indonesia ini (sejauh ini) adalah sarapan ala turki.
Enjoying Caj dan Simit | Source : http://bit.ly/1rTeDX1
|
Kahvaltı (baca : Kahvalte) atau sarapan ala turki jauh berbeda dengan sarapan ala kita. Jaman S1 dulu, sarapan (bareng anak-anak turki) jadi momen untuk ngumpul bareng, ngobrol ini itu sambil update kondisi smuanya, gak jarang aktifitas yang dilakukan sampe berjam-jam ini cuma buat ngabisin waktu akhir pekan dengan santai. Dan jangan kaget, ketika kita hidup dengan komunitas Turki, tiap akhir pekan suka ada undangan sarapan di rumah seseorang, karena itu hal yang lumrah. You just gotta enjoy it ;)